Friday, September 16, 2011

Mensyukuri Pekerjaan

Assalamualaikum,
hari ini adalah hari Jumat. Saya terlambat berangkat ke kantor karena saya tidur larut tadi malam. Jalan raya di dalam kota macet. Untungnya cuaca sangat bersahabat. Semalam turun hujan lebat. Banyak orang gembira karena sudah lama menantikan siraman air ini, termasuk saya. Then i said, Alhamdulillah. Sampai di terminal, saya naik bis dan mendapat kursi di bagian favorit saya, yaitu di samping jendela. It's a bright day. Saya mengeluarkan ponsel, memasang earphones, dan menyalakan playlist musik favorit saya, yaitu campuran lagu-lagu Sami Yusuf, Maher Zain, Irfan Makki, dan Mesut Kurtis. Setiap kali mendengarkan musik mereka, saya memang dipenuhi kebahagiaan. Lirik puitis dan pujian-pujian indah kepada Allah dan Muhammad (peace be upon him) selalu menimbulkan keriangan di hati, terkadang setetes air di sudut mata. Dalam kegembiraan itulah, saya tiba-tiba teringat dengan teman kerja saya, Fika. Dia memberikan makanan untuk saya berbuka puasa dua hari yang lalu. Subhanallah... betapa baiknya ia mengingat untuk membawa makanan itu untuk saya. Lalu, ingatan ini membawa ke ingatan lainnya. Bagaimana atasan yang juga kawan saya memberikan ijin dengan senyuman di bibirnya ketika saya dengan konyolnya meminta ijin cuti karena ingin menonton konser band favorit saya. Lalu, kemarin, kawan saya Tasya, membawakan saya oleh-oleh sebuah dompet bermotif Sumbawa dari tempat berliburnya. Ya Allah... betapa saya selalu dibanjiri banyak kebaikan dalam berbagai bentuk. Senyum terkembang di ujung bibir. Saya mengingat semua kawan-kawan dan para atasan di kantor saya sekarang. Betapa mereka semua adalah rekan kerja dan teman yang baik. Saya juga merasakan kenikmatan atas betapa mudahnya saya mengakses lokasi kantor saya. Perjalanannya memang cukup jauh. Tapi, saya tidak pernah perlu berdesakan di kereta dan merasa tidak nyaman karenanya. Setiap pagi, saya naik bis besar dengan pendingin udara yang menyejukkan, melewati jalan tol yang meski macet tapi selalu disinari cahaya matahari di sisi kanan jendelanya. Saya bisa membaca, mendengarkan musik, bahkan berdoa di sepanjang perjalanan, sementara pak supir melakukan tugasnya mengendarai bis ini hingga ke tujuan saya. Untuk kemudian, bis sampai di terminal akhir yang lokasinya berdekatan dengan kantor saya. Saya hanya perlu berjalan kaki. Tak ada rintangan dan gangguan berarti yang harus saya hadapi setiap harinya. Saya bahkan seringkali beruntung bisa melihat hirup-pikuk kehidupan terminal yang ramai terutama di masa-masa mudik Lebaran hanya dengan melewatinya menuju kantor. Potret kehidupan yang membuat saya tersenyum, kadang kesal dan sedikit mamaki (Astagfirullah). Maka, pagi ini, saya merasa diingatkan untuk bersyukur akan kondisi ini, betapa mudah dan nyamannya kehidupan bekerja saya setiap harinya. Alhamdulillah Ya Rabb'Alamin. Subhanallah Walhamdulillahhla'ila Ha Illallah!

Maka, saya tuliskan rasa syukur saya ini di status facebook. Tiada niat untuk sombong, melainkan keinginan berbagi rasa syukur atas kemudahan yang telah Allah berikan. Inilah kalimat status saya:
Have i said Allhamdulillah for giving me a nice place to work,wonderful bosses and co workers? I had my break-fasting meal from Fika, my boss gave me permission to take a leaf on the day i want to watch a concert, and Tasya brought me a jolie Sumbawa wallet from her trip. Not to mention other co workers,they’re my friends. Lord blesses me indeed. So,Allhamdulillah!
Dan puji syukur, banyak kawan yang mengerti maksud status saya ini dan berbaik hati meresponnya, seperti di antaranya...
Dést Libért Yes, let's be grateful. Cause The Lord is never absent-minded in giving blessing to us. We're the.ones who tend to forget to thank instead. :) So let's say... Alhamdulillah. For every tiny blessing weve got :). Remind me if I forget.
Ryan Elha alhamdulillaah yahh...
Ya Rabb, semoga Kau tetapkan aku dalam lingkungan yang barokah dan melengkapi keimananku, memudahkan duniaku dan mendekatkan pada surgaMu. Ingatkanlah dan jadikanlah selalu aku dalam kesyukuran atas segala yang Kau berikan. Alhamdulillah!

Tuesday, September 6, 2011

Memanfaatkan & Mensyukuri Nikmat

Dalam salah satu kisah hadits, diceritakan ketika Nabi Muhammad SAW berkunjung ke rumah salah satu sahabat dan disuguhi minuman susu. Nabi mengangkat gelas susu itu, mendekatinya ke bibir lalu kemudian menjauhkannya. Nabi melakukan ini hingga tiga kali. Sahabat pun bertanya kenapa Nabi melakukan hal itu. Nabi menjawab bahwa sesungguhnya susu adalah minuman sehat yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Sesungguhnya susu adalah suatu nikmat yang diberikan Allah kepada umat. Dan nikmat Allah adalah salah satu hal yang akan ditanya di sisi Allah nantinya. Keragu-raguan Nabi untuk meminum susu adalah kekhawatiran Nabi akan segala nikmat yang diberikan oleh Allah dan bagaimana beliau memanfaatkan dan mensyukurinya. Apalah artinya nikmat ini jika tidak bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan digunakan untuk beribadah...

Subhanallah... Kalau Muhammad SAW, out beloved prophet yang menjadi manusia pilihan Allah saja begitu tergetar hatinya oleh nikmat yang diberikan Allah, maka saya pun seharusnya bisa merasakan hal yang sama. Bukannya terlena dan mabuk oleh kenikmatan Allah, Habibillah justru ragu dan takut telah menyia-nyiakan kenikmatan menjadi tak berpahala di sisi Allah. Sungguh mulia pemikiran dan perasaan Rasulullah. Semoga saya bisa mendalami dan melakoninya seperti beliau. Dan yang terpenting adalah mampu mensyukuri dan memanfaatkan nikmat Allah menjadi ibadah berpahala di sisiNya kelak... Amien Ya Rabb!

Thursday, August 25, 2011

Lima sukses di Ramadhan Kareem

Di awal puasa, saya mengaji di Sabtu pagi seperti biasa dengan mubaligh (guru) saya. Dalam salah satu nasihatnya, dia menyampaikan pesan dari Bapak Imam, yaitu lima kesuksesan yang diharapkan diraih oleh seluruh jamaah. Adapun lima perkara itu, adalah: Mempolkan puasanya; mempolkan shalat malamnya (tarawih), mempolkan baca Qurannya; mempolkan itikaf mencari Lailatul Qodar; dan mempolkan zakat fitrahnya. Dan hari ini, saya merenung, sudahkah saya sukses dalam kelima hal tadi... I raise my hands and pray, Bismillah... semoga saya menjadi salah satu jamaah yang sukses di kelimanya. Amien ya Rabb...

Assalamualaikum...

Hari ini adalah hari keduapuluh lima dalam Ramadhan Kareem di tahun 2011. Ada secuil keriangan menyelinap mengetahui bahwa Ied hanya tinggal hitungan jari. Tapi, saya lebih dikuasai oleh kesenduan akan tibanya perpisahan dengan Ramadhan. Hanya satu bisikan yang saat ini seringkali terucap di dalam hati, ya Rabb semoga Engkau memilihku untuk kembali berjumpa dengan Ramadhan di tahun depan… amien.